Cairan koloid memiliki molekul yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.
Cairan koloid terbagi atas cairan hipoonkotik seperti gelatin, albumin 4% atau 5% dan hiperonkotik seperti dekstran, hydroxyethyl starches (HES), dan albumin 20% atau 25%.
Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid adalah:
• Gelatin
Gelatin merupakan salah satu cairan koloid
yang mengandung protein hewani. Salah satu
kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi
keadaan kurangnya volume darah yang
disebabkan oleh kehilangan darah.
• Albunim
Pemberian cairan infus albumin biasanya
dilakukan saat pasien memiliki kadar albumin
yang rendah, misalnya pasien yang menjalani
operasi transplantasi hati, menderita luka bakar
akut, dan pasien sepsis.
• Dekstran
Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang
mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat
digunakan untuk memulihkan kondisi
kehilangan darah. Selain itu, dekstran
juga digunakan untuk mencegah terjadinya
tromboemboli setelah operasi.
Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena risiko komplikasi akibat pemberian infus bisa saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.
smg membantu yaw^^